Senin, 22 Juni 2009

Lily

Cerpen,Cerita Pende untuk Anak, Lily



Didasar sebuah kolam yang besar terdapat sebatang pohon teratai kecil yang bernama Lily. Dia adalah sebuah pohon kecil yang pemalu, tetapi dia sangat gemar bermain-main dengan teman-temannya.
Pada suatu hari Lily berubah menjadi tidak bahagia, karena dia mendengar cerita, bahwa di atas kolam tempat tinggalnya, terdapat sebuah dunia yang sangat menakjubkan. Menurut cerita dunia di atas sana sangat cantik disinari cahaya yang cantik, warna awan yang biru dan matahari yang cerah setiap hari.
Lily sangat ingin melihat cahaya yang cantik itu, tetapi bagaimana dia dapat keluar dari dasar kolam yang gelap ini? Teman-temannya mulai mengejek dia, “Ah.. Lily, engkau jangan bermimpi di siang bolong .“
Teman-temannya selalu menasihati dia jangan bermimpi tentang dunia di atas sana lagi, “Lily, di sini adalah rumahmu, kenapa engkau masih ingin mencari tempat yang lain?”
Mereka semua tidak memahami dia. Seekor ikan yang paling nakal yang bernama Lei Lei sering tertawa mengejek dia, juga mengajak ikan-ikan yang lain mengejek dan memarahi Lily.
Walaupun sikap Lei Lei sangat buruk terhadap Lily, tetapi Lily tidak marah kepada Lei Lei, karena beberapa bulan yang lalu dia kehilangan papanya, papanya terkena pancing oleh seorang nelayan. Karena Lily tahu tidak semua orang mempunyai impian yang sama. Di hatinya penuh dengan impian.
Pada suatu hari, ketika Lily sedang berangan-angan memikirkan impiannya, kakek rumput datang mendekati dia. Dia menyapa Lily “Apa kabar, Lily “ Airmata mengalir ke pipi Lily.
“Manisku, kenapa engkau menangis? Beritahu kakek apa yang membuat engkau sedih ?”
Lily mengangkat wajahnya memperhatikan kakek rumput, dia adalah seorang yang paling tua di dasar kolam ini dan dia sangat pintar. Sambil menangis Lily menceritakan tentang kesedihannya.kepada kakek ini.
Kakek rumput berkata, “Lily, engkau mempunyai sebuah hati yang sekarang semakin dewasa, dia akan menuntun kamu untuk melihat hal-hal yang menarik, walaupun mata kamu belum dapat melihatnya, tetapi mata hati kamu telah menuntunmu mencari pemandangan yang tidak terdapat di dasar kolam ini, sekarang saya akan pergi, nanti setelah saya pulang saya akan singgah melihat kamu lagi.”
Tidak berapa lama kemudian, Lei Lei berenang dengan cepat lewat samping Lily. Lily tahu dia sangat marah, dia sengaja berenang dengan cepat menyebabkan pasir-pasir dan lumpur di dasar kolam naik ke atas air kolam menjadi keruh, sehingga dasar kolam semakin gelap.
Pada saat Lei Lei sibuk mengaduk-aduk pasir dan lumpur di dasar kolam, tiba-tiba ekornya tersengol sebuah batu dan ekornya terjepit di antara batu-batu tersebut.
Dia mencoba mengeliat melepaskan ekornya, tetapi walau bagaimanapun dia mencoba ekornya masih terjepit. Dengan sekuat tenaga dia berteriak, “tolong! tolong!”
Lily mendengar jeritannya, “Cepat datang tolong saya!” Lily melihat tidak ada seorangpun di sekeliling mereka.
Kemudian Lily memalingkan kepalanya, kemudian dia melihat sahabatnya kura-kura Toto sedang berenang di tempat yang agak jauh dengan sekuat tenaga Lily berteriak, “Toto!”
Toto berenang mendekati Lily. Lily berkata, “Toto, Lei Lei terjepit oleh sebuah batu, saya tidak tahu apakah yang lain mendengar teriakannya?”
Toto adalah seorang teman setia yang tidak banyak bicara, Toto segera datang ke tempat Lei Lei mencoba menolong dia.
Dia berenang mendekati Lei Lei, dan dengan sekuat tenaganya dia mencoba mendorong batu yang menjepit Lei Lei, dengan punggungnya yang keras dia mendorong-dorong batu tersebut akhirnya ekor Lei Lei terlepas dari jepitan batu.
Lei Lei lalu berkata, ”Terima kasih banyak, Toto. Kalau bukan karena kamu dan Lily, mungkin semalaman saya masih terjepit di sana.”
Toto lalu berkata, ”Tidak apa-apa, saya dapat membantu kamu sedikit bukan masalah, tetapi saya rasa kamu harus meminta maaf kepada Lily, karena selama ini sikap kamu sangat jahat terhadap dia.”
Toto benar, Lei Lei berenang ke dekat Lily, meminta maaf atas kesalahannya selama ini. “Maafkan saya Lily, saya selalu mengejek dan memarahi engkau tetapi engkau tidak pernah membalas, hari ini engkau masih menyelamatkan saya, bagaimana saya dapat membalas budi kamu?”
Lily melihat ke mata Lei Lei, dia mengetahui perkataan Lei Lei yang tulus, ”Lei Lei, saya percaya engkau selalu mempunyai sebuah hati yang baik, sekarang engkau telah membuktikannya, bagaimana kalau mulai sekarang kita menjadi teman baik?”
Lei Lei dengan tertawa gembira berkata, “Lily, jika engkau telah memaafkan saya, dengan senang hati saya akan menjadi sahabat baikmu.”
Air kolam berubah menjadi jernih kembali, dan lumpur yang menempel di sisik Lei Lei juga sudah terlepas, tiba tiba Lily tersadar.
“Lei Lei, dahulu saya tidak memperhatikan kamu, setelah lumpur yang menempel di sisik kamu terlepas, rupanya engkau adalah seekor ikan mas, rupamu yang cantik terlihat jelas sekarang!”
Lily benar-benar tidak bisa percaya kepada apa yang terlihat oleh matanya. Lei Lei menjadi malu, dan terburu-buru berkata, ”Terima kasih Lily, selamat tinggal” dengan tergesa-gesa dia berenang meninggalkan Lily, dia tahu Lily yang mengetuk pintu hatinya membuat dia tersadar kembali atas semua kesalahannya dan dasar hatinya yang paling baik terpanggil kembali.
Setelah beberapa saat berlalu, kakek rumput telah kembali, Lily menceritakan kejadian ini kepadanya, kakek rumput sangat gembira atas perbuatan Lily.
“Lily, karena engkau telah sekuat tenaga membantu orang, engkau juga akan mendapat balasannya.”
Kemudian kakek rumput dengan berbisik berkata, ”Lily, apakah engkau ingin mengetahui sebuah rahasia?”
“Tentu saja kakek , tolong ceritakan kepada saya.”
“Walaupun, di dasar kolam ini saya paling tua, tetapi belum tentu saya adalah seorang yang paling pintar. Rumput yang seperti kami ini dapat melihat dunia di atas sana, di atas sana adalah sebuah dunia yang cantik sekali! Banyak hal-hal yang aneh yang dapat dilihat. Kepala saya mungkin yang paling tinggi, saya telah hidup sekian lama, tetapi sebenarnya, bunga teratai adalah yang paling pintar di antara seluruhnya .”
Lily dengan kaget melihat ke wajah kakek rumput yang ramah, ”Kakek rumput! Saya tidak mengerti!”
“Lily, engkau sekarang masih kecil, tetapi sebentar lagi engkau akan tumbuh tinggi, semakin setinggi, dan menjadi seperti apa yang seharusnya terjadi!”
Lily dengan pelan-pelan tumbuh semakin tinggi… tinggi dan pada suatu hari tiba-tiba matanya yang biasanya berada ditempat gelap, menyembur keluar dari kolam melihat sebuah cahaya yang terang, melihat dunia luar yang terang benderang dan cantik.
Dengan gembira Lily berteriak, “Wah… akhirnya saya dapat melihat warna langit! akhirnya saya dapat menyaksikan pemandangan dalam impian saya! Oh, Kakek rumput, di sini saya dapat menyaksikan terang selalu menjadi impian saya! “
Kakek rumput juga merasa bahagia sama seperti Lily, dia membungkukkan badannya berkata kepada Lily, ” Sekarang mata kamu tidak akan gelap seperti di dasar kolam lagi, karena sekarang kamu sudah tumbuh dewasa dengan sifat kamu yang polos, kamu sekarang dapat memulai kehidupan yang baru yang penuh dengan cahaya. “
Kakek rumput datang mendekati Lily dan berkata dengan perlahan, ”Lily, sekarang kamu sudah dapat menyaksikan keadaan di atas kolam ini, dunia yang penuh cahaya, tetapi engkau masih belum melihat pemadangan yang paling penting.”
Lily mendengarkan penjelasan kakek kepadanya dengan penuh kesabaran, tetapi dia masih belum mengerti lalu bertanya, “Kakek rumput, sekarang saya sudah menyaksikan pemandangan yang menakjubkan, masih adakah pemadangan yang lain yang lebih menakjubkan dari yang ini?”
Kakek rumput dengan penuh kesabaran tersemyum menjawab, “Pemandangan itu adalah engkau sendiri anakku. Engkau telah tumbuh menjadi sekuntum bunga yang paling cantik dan paling menakjubkan di seluruh kolam ini.”
Lily memutar kepalanya memperhatikan diri sendiri, benar dia telah tumbuh menjadi sekuntum bunga teratai yang cantik bercahaya menyilaukan mata. Dia memandang ke sekeliling kolam dan melihat seluruh kolam dipenuhi oleh bunga teratai yang bermekar indah sekali.
Impiannya menjadi kenyataan! Sekarang dia sudah menyaksikan sebuah dunia yang lain yang sangat indah!
Kakek rumput berkata, “Semua kecantikan ini adalah dari dasar hati kamu, kemudian terpancar keluar menjadi sesuatu yang cantik dan bercahaya, yang menjadi pemandangan indah yang dapat disaksikan oleh para manusia.”
Akhirnya Lily mengerti makna yang dijelaskan kakek rumput, dia menundukkan kepalanya memperhatikan air yang berada di dalam kolam, dia lalu menyadari kolam ini yang menyebabkan memperoleh banyak pengalaman dan membuat dia tumbuh menjadi dewasa, semua ini terpancar keluar dari dasar hatinya. Sekarang dia sudah mempunyai mata, bukan .. sebenarnya adalah mata hati, untuk melihat dunia yang indah ini, bagi Lily kejadian ini merupakan sebuah hari yang baru yang untuk permata kalinya melihat dunia yang penuh dengan cahaya.
Lily sangat ingin membagi kebahagiannya dengan setiap orang yang berada di dekat kolam ini. Dia ingin mengatakan kepada setiap orang, bahwa setiap orang mempunyai kesempatan meraih impian di hatinya menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar